0

5 Hambatan Menuju Sukses



5 Hambatan Menuju Sukses


Teman-teman, apakah kegagalan adalah sebuah malapetaka?
Wah, itu salah besar, teman! Memang selama ini banyak yang menganggap kegagalan adalah malapetaka yang tidak ada hikmahnya. Padahal yang sebenarnya, kegagalan itu awal dari kesuksesan.



Hasil penelitian ratusan orang yang dikenal sebagai orang sukses menunjukan bahwa mereka menyembunyikan kenyataan bahwa mereka semua telah banyak mengalami kegagalan sebelum sukses. Salah satunya adalah Thomas Alpha Edison telah beberapa kali mengalami kegagalan sebelum berhasil menemukan lampu listrik yang sekarang menjadi penerang umat manusia seantero dunia.
Selain Thomas, ada juga penyanyi legendaries Elvis Presley. Waktu pertama kalin dia memulai debut karirya yang pertama di Las Vegas tahun 1956, acaranya dibatalkan setelah penjualan tiket sangat minim dalam minggu pertama penjualan.
Dari contoh dua tokoh tadi, kita dapat menarik kesimpulan bahwa kegagalan dalam meraih kesuksesan bukanlah sebuah hambatan yang harus ditakuti. Tapi kegagalan itu adalah jembatan yang akan mengantarkan seseorang dalam kesuksesan.
Memang belajar dari kegagalan dan mengindentifikasi hambatan-hambatan bukanlah suatu hal yang mudah, tapi mari kita belajar mengatasi setiap kegagalan yang kita alami.
Hambatan apa saja yang menghalangi kita dalam meraih kesuksesan? Apa yang harus kita lakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan itu? Silahkan simak 5 hambatan berikut ini, sekaligus cara mengatasinya.

1.        Rasa malas.
Kemalasan bukanlah warisan. Orang malas lebih banyak berlindung di balik selimut daripada menikmati hidup yang sesungguhnya dalam berbagai suasana. Mereka menghindarkan diri dari perangkap putus asa dan derita. Lain dengan orang tekun. Mereka bergairah menyambut subuh penuh keriangan. Mereka merasakan keramahan senja dan mengisinya dengan kesibukan yang bermanfaat. Dengan begitu mereka telah mengusir hambatan kemalasan yang akan menghadangnya dalam meraih kesuksesan.


2.      Meratapi kesedihan
Meratapi duka tidak ada salahnya. Membagi duka dapat meringankan perasaan. Tetapi meratapi kesedihan yang terus menerus dapat membinasakan hidup. Suka dan duka yang terjadi pada kita merupakan romantika hidup yang harus kita jalani. Apa gunanya meratapi kesedihan? Mengapa kita harus larut dalam kesedihan? Membebani  kesedihan dengan harga yang berlebihan akan menambah beban kehidupan.

3.      Munafik.
Umumnya manusia senang mengenakan topeng. Kadang-kadang dengan cara ini seseorang berhasil mengelabui orang lain, tetapi ia tidak dapat mengelabui hati nuraninya sendiri. Berapa besarpun keuntungan yang diperoleh, tetapi cara ini tidak akan mendatangkan kebahagiaan sejati. Yang ada hanya akan meghambat kita dalam meraih kesuksesan.

4.      Meremehkan diri sendiri.
Seorang siswa serig memamerkan kepintarannya hanya untuk mendapatkan pujian. Sikap ini akan menimbulkan mental kesombongan diri yang tidak disukai dalam pergaulan. Apa untungnya memamerkan diri sendiri? Itu hanya akan menimbulkan semangat persaingan yang tidak sehat.

5.      Tidak tahan kritik.
Kritik yang ditunjukan kepada kita perlu diterima dengan hati yang dingin. Kita tidak boleh kebal terhadap kritikan atau acuh tak acuh, sekalipun orang menghina dan memaki-maki kita. Sikap berdiam diri terhadap kritik yang tidak berdasar lebih tepat daripada kita melayaninya dengan emosional. Biasanya hanya seseorang yang pentinglah yang sering mendapat kritik yang pedas. Sebuah kritikan akan menempatkan kita di tempat yang lebih tinggi, kalau kita menerimanya dengan lapang dada.

Teman-teman, itulah beberapa hambatan yang dapat mengagalkan kita dalam meraih kesuksesan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat buat kita semua. Amin…

Siguiente Anterior Inicio